Minggu, 09 April 2017

PERMINTAAN AGREGAT I



PERMINTAAN AGREGAT I
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Makro Ekonomi Semester IV
Pengampu : M.Wahyuddin, Prof. Dr.



http://www.logospike.com/wp-content/uploads/2015/11/Logo_Ums_03.png





Oleh:

1.     Astuti Widyaningsih            (B100150019) 
2.     Dyah Retno W                     (B100150034)
3.     Novela Sari A S                   (B100150327)
 4.     Hindun Tri A                        (B100150346) 
5.     Sonny Tri P              (B100150348)



PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017

























Pendahuluan
Dari seluruh fluktuasi ekonomi dalam sejarah dunia, salah satu yang dianggap sebagai fluktuasi ekonomi yang besar, menyengsarakan, dan signifikan secara intelektual adalah Depresi Besar (Great Depression) pada th 1930-an.
Keynes menyatakan bahwa permintaan agregat yang rendah bertanggung jawab terhadap rendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yang menjadi karakteristik kemorosotan ekonomi.
Dalam makroekonomi, Permintaan Agregat (AD) adalah jumlah akhir permintaan bagi barangan dan perkhidmatan dalam ekonomi (Y) pada masa dan tingkat harga yang ditentukan.
Model permintaan agregat yang dikembangkan dalam bab ini, yang disebut model IS-LM, adalah interprestasi terkemuka dari teori Keynes. Tujuan darib model tersebut adalah untuk menunjukan apa yang menentukan pendapatan nasional pada berbagai tingkat harga

                                                Pembahasan
A.    Pasar Barang dan Kurva IS
Kurva IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga serta tingkat pendapatan yang muncul dipasar barang dan jasa. Untuk mengembangkan hubungan ini, kita mulai dengan model dasar yang disebut perpotongan Keynesian.
1.     Perpotongan Keynesian
Dalam The General Theory, Keynes menyatakan bahwa pendapatan total perekonomian, dalam jangka pendek, sangat ditentukan oleh keinginan rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah, untuk membelanjakan pendapatannya.
2.     Pengeluaran yang direncanakan
Pengeluaran actual adalah jumlah uang yang dikeluarkan rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah atas barang serta jasa, sebagaimana kita ketahui pada Bab 2, yang sama dengan produk domestic bruto (GDP).
Pengeluaran yang direncakan adalah jumlah uang yang akan dikeluarkan rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah, atas barang dan jasa.
Sekarang perhatikanlah determinan dari pengeluaran yang direncanakan. Dengan mengasumsikan bahwa perekonomian adalah tertutup, sehingga ekspor neto adalah nol, kita menulis pengeluaran yang direncanakan E sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang direncanakan I, dan belanja pemerintah G:
                              E = C + I + G.
Untuk persamaan ini, kita tambahkan fungsi konsumsi
                              C = C (Y – T).
Persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi tergantung pada disposable income (Y – T), yang merupakan pendapatan total Y dikurangi pajak T. Untuk menyederhanakan masalah, sekarang kita anggap investasi yang direncanakan sebagai tetap secara eksogen :
                                                      -
                                          I     =    I
Dan sebagaimana dalam bab 3, kita asumsikan bahwa kebijakan fiscal-tingkat pembelian dan pajak pemerintah-adalah tetap:
                                                       -
                                          G    =   G
                                                       -
                                          T     =   T .
Dengan mengkombinasikan lima persamaan ini, kita peroleh
_          _               _
E =      C ( Y – T ) +   I      +        G .
Persamaan ini menunjukan bahwa pengeluaran yang direncanakan adalah fungsi
                                                                                  _
Pendapatan Y, tingkat investasi yang direncanakan I, serta variabel kebijakan
            _          _
fiscal   G dan   T
3.     Perekonomian dalam Ekuilibrium
asumsi ketika perekonomian berada dalam ekuilibrium  ketika pengeluaran actual sama dengan pengeluaran yang direncanakan.
Pengeluaran Aktual          =          Pengeluaran yang Direncanakan
                  Y                     =                                  E.
Bagaimana perekonomian mencapai ekuilibrium? Dalam model ini persediaan memainkan peran penting dalam proses penyesuaian. Ketika perekonomian tidak berada pada ekuilibrium, perusahaan mengalami perubahan-perubahan yang tidak direncanakan dalam

 Persediaan, dan ini mendorong mereka untuk mengubah tingkat produksi.  Perubahan produksi sebaliknya mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran total, yang menggerakkan perekonomian kea rah ekuilibrium.

4.     Kebijakan Fiskal dan Pengganda: Belanja Pemerintah
Perubahan-perubahan dalam belanja pemerintah mempengaruhi perekonomian. Karena belanja pemerintah adalah salah satu komponen pengeluaran, maka belanja pemerintah yang lebih tinggi mengakibatkan penegluaran yang direncanakan yang lebih tinggi untuk semua tingkat pendapatan. Jika belanja pemerintah naik sebesar G, maka kurva pengeluaran yang direncanakan bergeser ke atas sebesar G.
Mengapa kebijakan fiscal memiliki dampak pengganda terhadap pendapatan?
Alasannya adalah bahwa menurut fungsi konsumsi C = C (Y – T), pendapatan yang lebih tinggi menyebabkan konsumsi yang lebih tinggi.
Seberapa besarkah pengganda itu?
Kita telusuri setiap langkah perubahan pendapatan. Proses itu bermula ketika pengeluaran meningkat sebesar G, yang menunjukan pendapatan juga meningkat sebesar G . kenaikan pendapatan ini akan konsumsi sebesar MPC x G, dimana MPC adalah kecenderungan mengkonsumsi marjinal. Kenaikan pendapatan yang kedua sebesar MPC x G ini sekali lagi meningkatkan konsumsi, sekarang sebesar MPC x (MPC x G), yang sekali lagi meningkatkan pengeluaran serta pendapatan, dan seterusnya.

B.    Tingkat Bunga, Investasi, dan Kurva IS
1.     Untuk memasukkan hubungan antara tingkat bunga dan investasi ke dalam model, kita tulis tingkat investasi yang direncanakan sebagai
                                    I = I(r).
Tingkat bunga adalah biaya pinjaman untuk mendanai proyek-proyek investasi, maka kenaikan tingkat bunga akan mengurangi investasi yang direncanakan, akibatnya fungsi investasi miring ke bawah.
Untuk menentukan bagaimana pendapatan berubah ketika tingkat bunga berubah, kita bisa mengkombinasikan fungsi investasi dengan diagram perpotongan Keynesian.
Kurva IS mengkombinasikan interaksi antara r dan I yang ditunjukkan oleh fungsi investasi dan interaksi antara I dan Y yang ditunjukkan oleh perpotongan Keynesian
2.     Bagaimana Kebijakan fiscal menggeser kurva IS
Kita bisa menggunakan perpotongan Keynesian untuk melihat bagaimana perubahan-perubahan lain dalam kebijakan fiscal menggeser kurva IS. karena penurunan pajak juga memperbesar pengeluarn dan pendapatan, maka hal itu juga menggeser kurva IS ke kanan. Penurunan belanja pemerintah atau kenaikan pajak akan mengurangi pendapatan, karena itu, perubahan dalam kebijakan fiscal menggeser kurva IS ke kiri.
3.     Interpretasi dana pinjaman dari kurva IS
Cara lain untuk menginterpretasikan kurva IS, ingatlah bahwa identitas perhitungan pendapatan nasional bisa ditulis sebagai
                              Y - C – G = I
                                            S = I.
Sisi kiri dari persamaan ini adalah tabungan nasional S, dan sisi kanannya adalah investasi I. Tabungan nasional menunjukan penawaran dari dana pinjaman, dan investasi menunjukan permintaan terhadap dana ini.
Untuk melihat bagimana pasar untuk dana pinjaman memproduksi kurva IS, gantilah fungsi konsumsi dengan C dan fungsi investasi dengan I:
                              Y – C (Y – T) – G = I (r).

C.    Pasar uang dan kurva LM
1.     Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul dipasar uang, untuk memahami hubungan ini, kita mulai dengan melihat teori tingkat bunga, yang disebut teori preferensi likuiditas.
Teori Preferensi Likuiditas
Teori itu menyatakan bahwa tingkat bunga dkisesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk asset perekonomian yang paling likuid –uang.
Untuk mengembangkan teori ini, kita mulai dengan penawaran keseimbangan uang riil. Jika M menyatakan jumlah uang beredar dan P menyatakan tingkat harga, maka M/P adalah penawaran keseimbangan uang riil. Teori preferensi likuiditas mengasumsikan adanya penawaran keseimbangan uang riil yang tetap, yaitu

                         _  _    
(M/P)s =         M/P.
Selanjutnya, perhatikanlah permintaan terhadap keseimbangan uang riil. Teori preferensi likuiditas menegaskan bahwa tingkat bunga adalah salah satu determinan dari berapa banyak uang yang ingin dipegang orang.
Menutut teori preferensi likuiditas, penawaran dan permintaan akan keseimbangan uang riil menentukan tingkat bunga yang akan muncul diperekonomian .

2.     Pendapatan, Permintaan Uang, dan Kurva LM
Bagaimana pengaruh perubahan tingkat pendapatan perekonomian Y terhadap keseimbangan uang riil? Jawabannya adalah bahwa tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang.
Dengan menggunakan teori preferensi likuiditas, kita bisa menggambarkan apa yang terjadi dengan tingkat bunga ekuilibrum ketika tingkat pendapatan berubah.
Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat pendapatan dan tingkat bunga ini.

3.     Bagaimana kebijakan moneter menggeser kurva LM
Kurva LM menyatakan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang pada setiap tingkat pendapatan. Kita bisa menggunakan teori preferrensi likuiditas untuk memahami bagaimana kebijakan moneter menggeser kurva LM.
4.     Interpretasi Persamaan-kuantiutas
Kita menguraikan pasar uang dengan persamaan kuantitas,
MV = PY,
Dan diasumsikan bahwa perputaran uang V adalah konstan.
Ketika masyarakat menanggapi tingkat bunga yang lebih tinggi dengan memegang lebih sedikit uang, setiap dolar yang mereka pegang harus digunakan lebih sering untuk mendukung volume transaksi tertentu yaitu, perputaran uang harus naik. Kita bisa menulis ini sebagai
MV(r) = PY
Fungsi perputaran uang V(r) menunjukan bahwa perputaran uang berhubungan positif dengan tingkat bunga.

                             



Kesimpulan
A.    Ekuilibrium perekonomian adalah titik dimana kurva IS dan kurva LM berpotongan. Titik ini memberikan tingkat bunga (r) dan tingkat pendapatan Y yang memenuhi kondisi untuk keseimbangan baik dalam pasar barang maupun pasar uang.

Daftar Pustaka
Mankiw, N. G., 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar