PEREKONOMIAN TERBUKA
Disusun Guna
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Makro Ekonomi Semester IV
Oleh:
1.
Astuti Widyaningsih (B100150019)
2.
Dyah Retno W (B100150034)
3.
Novela Sari A S (B100150327)
4.
Hindun Tri A (B100150346)
5.
Sonny Tri P (B100150348)
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meskipun kita tidak perna keluar negeri.
Kita dapat partisipan aktif dalam perekonomian
global, ketika kita berbelanja ditoko grosir, misalnya, kita bisa
membeli antara apel local dan apel amerika. Ketika anda membuka dposito dibank
local, bank tersebut mungkin meminjamkan dana itu kepada tetangga sebelah atau
ke sebuah perusahaan asingyang sedang membangun dinegara kita. Karena
perekonomian,kita berintegrasi dengan banyak hal lain diseluruh dunia., maka
konsumen memiliki lebih banyak pilihan akan barang dan jasa, dan para investor
memiliki lebih banyak peluang untuk menginvestasikan kekayaan mereka.
Pada kenyataannya, sebagian besar
perekonomian dunia adalah perekonomian terbuka: yaitu mengekspor barang dan
jasa ke luar negeri, mengimpor barang dan jasa keluar negeri,serta meminjam dan
membeeri pinjaman pada pasar modal dunia. Dalam makalah ini menjelaskan tentang
makroekonomi perekonomian-terbuka. Perbedaan antara makroekonomi yang penting
antara perekonomian terbuka dan perekonomian tertutup.
B. Tujuan
Tujuan
utama dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mempelajari tentang:
a. Untuk
memahami system perekonomian terbuka dan harus memahami variable-variabel
penting makroekonomi yang mengukur instraksi antarnegara.
b. Untuk
mengetahui cara mengembangkan sebuah model dari perekonomian terbuka kecil yang
berkaitan dengan model perekonomian tertutup, serta menunjukkan factor-faktor
yang menentukan apakah suatu Negara merupakan Negara donor atau Negara
pengutang dipasar dunia.
c. Untuk
mengetahui factor-faktor yang menentukan harga barang –barang domestic relative
terhadap harga barang-barang mancanegara.
BAB II
PEMBAHASAN
PEREKONOMIAN TERBUKA
A. ARUS
MODAL DAN BARANG INTERNASIONAL
Perbedaan makroekonomi yang penting antara perekonomian terbuka dan
perekonomian tertutup adalah bahwa, dalam perekonomian terbuka, pengeluaran
suatu negara selama satu tahun tertentu tidak perlu sama dengan yang mereka
hasilkan dari memproduksi barang dan jasa.
1. Peran
Exspor Neto
Dalam perekonomian tertutup, seluruh
output di jual di pasar domestic, dan pengeluaran di bagi menjadi 3 komponen:
konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah. Dalam perekonomian terbuka,
sebagian output di jual untuk domestic dan sebagian diekspor ke luar negri.
Kita bisa memilah pengeluaran atas output pada perekonomian terbuka Y menjadi
empat komponen:
a.
Cd,konsumsi barang dan jasa domestic
b.
Id, investasi dalam barang dan jasa
domestic
c.
Gd, pembelian pemerintah atas barang dan
jasa
d.
EX, ekspor barang dan jasa domestic
Pembagian
pengeluaran menjadi empat komponen tersebut di tunjukkan dalam identitas
Y = Cd + Id + Gd +EX
Jumlah
dari tiga komponen pertama, Cd + Id + Gd, adalah pengeluaran domestic atas
barang dan jasa domestic. Komponen keempat EX, adalah pengeluaran luar negri
atas barang dan jasa domestic.
Pengeluaran
domestic atas seluruh barang dan jasa adalah jumlah pengeluaran domestic untuk
barang dan jasa domestic serta barang dan jasa mancanegara. Karena itu,
konsumsi total C sama dengan konsumsi barang dan jasa domestic Cd ditambah
konsumsi barang dan jasa mancanegara Cf, infestasi total I sama dengan
investasi dalam barang dan jasa domestic Id di tambah investasi dalam barang
dan jasa mancanegara If; dan belanja pemerintah total G sama dengan belanja pemerintah
atas barang dan jasa domestic Gd ditambah belanja pemerintah atas barang dan
jasa mancanegara Gf. Jadi,
C = Cd + Cf
I = Id + If
G = Gd + Gf
Kita
subtitusikan tiga persamaan tersebut ke dalam identitas diatas
Y = (C – Cf) + (I –
If) + (G – Gf) +EX
Kita
bisa ubah persamaan tersebut menjadi
Y = C + I + G +EX –
(Cf + If + Gf)
Jumlah
pengeluaran domestic atas barang dan jasa mancanegara ( Cf + If + Gf) adalah
pengeluaran impor (IM). Jadi, kita bisa menuliskan identitas perhitungan
pendapatan nasional di atas menjadi
Y = C + I + G + EX –
IM
Karena
pengeluaran untuk impor dimasukkan dalam pengeluaran domestic (C + I + G), dank
arena barang dan jasa yang di impor dari luar negri bukanlah bagian dari output
suatu Negara, maka persamaan ini harus di kurangi dengan pengeluaran untuk
impor. Dengan mendefinisikan ekspor neto (neto exports) sebagai ekspor di
kurang impor (NX = EX – IM), identitas tersebut menjadi
Y = C+ I + G + NX
Persamaan
itu menyatakan bahwa pengeluaran atas output domestic adalah jumlah dari
konsumsi, investasi, belanja pemerintah,dan export neto. Ini adalah bentuk
perhitungan pendapatan nasional yang paling umum;
Identitas perhitunganpendapatan
nasional menunjukkan hubungan antara output domestic, pengeluaran domestic, dan
ekspor neto. Dengan demikian,
NX = Y- (C + I + G)
Export neto= output-
pengeluaran domestic
Persamaan ini menunjukkan bahwa
dalam perekonomian terbuka, pengeluaran domestic tidak perlu sama dengan output
barang dan jasa. jika output melebihi pengeluaran domestic, kita mengekspor
perbedaan itu: ekspor neto adalah positif. Jika output lebih kecil dari
pengeluaran domestic, kita mengimpor perbedaan itu:export neto adalah negative.
2. Arus
modal internasional dan neraca perdagangan
Dimulai dengan identitas
Y
= C + I + G + NX
Kurangi C dan G dari kedua sisi untuk
mendapatkan
Y
– C- G = I + NX
Ingat bahwa Y –C – G adalah tabungan
nasional S, jumlah tabungan perseorangan, Y – T – C, dan tabungan masyarakat,
T- G, dimana T adalah pajak.
Marilah kita kaji lebih dalam setiap komponen dari
identitas ini. Bagian yang mudah adalah sisi sebelah kanan,NX, yang merupakan
ekspor neto dari barang dan jasa. Nama lain untuk export
neto adalah neraca perdagangan
(trade balance), karena
menunjukkan bagaimana perdagangan barang dan jasa melenceng dari tolak ukur
kesamaan ekspor dan impor.
Sisi kiri dari identitas itu dalah selisih antara tabungan domestik dan
investasi domestik,S-I yang disebut arus modal keluar neto .
Identitas perhitungan pendapatan
nasional menunjukkan bahwa arus modal keluar neto selalu sama dengan neraca
perdagangan,yaitu
Arus
modal keluar neto = neraca perdagangan
S
– I = NX
Jika S-I dan NX adalah positif, kita
memiliki surplus perdagangan (trade
surplus). Kita adalah Negara donor dipasar uang dunia, dan kita mengekspor
lebih banyak barang serta jasa dari pada mengimpornya. Jika S-I dan NX adalah negative, kita memiliki devisit perdagangan (trade divisit),
kita adalah pengutang dipasar uang dunia, dan kita lebih banyak mengimpor
barang dan jasa dari pada mengekspornya. Jika S-I dan NX adalah nol, kita
katakana memiliki perdagangan berimbang
(balanced trade) karena nilai impor sama dengan nilai ekspor.
Identitas
perhitungan pendapatan nasional menunjukkan bahwa arus dana internasional untuk
membiayai akumulasi modal serta arus barang dan jasa internasional adalah dua
sisi mata uang yang sama.
3. Arus
barang dan modal internasional
Keseimbangan antara export neto dan arus
modal keluar neto merupakan identitas:hal itu harus sesuai dengan cara variable
tersebut didefinisikan dan angka-angkanya dijumlahkan. Tetapi intuisi di balik
hubungan yang penting tersebut mudah untuk terlewatkan.
Table 5.1
Ikhtisar arus barang dan modal
internasional
Table ini menunjukkan tiga hal yang
dapat dialami oleh perekonomian terbuka
Surplus perdagangan
|
Perdagangan berimbang
|
Deficit perdagangan
|
Ekspor > impor
|
Ekspor =impor
|
Ekspor < impor
|
Ekspor neto > 0
|
Ekspor neto =0
|
Ekspor neto < 0
|
Y > C + I + G
|
Y=C+I+G
|
Y<C+I+G
|
Tabungan >
investasi
|
Tbungan =investasi
|
Tbungan <
investasi
|
Arus modal keluar
neto>0
|
Arus modal kluar
neto=0
|
Arus modal kluar
neto<0
|
B. TABUNGAN
DAN INVESTASI DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA KECIL
1. Mobilitas
modal dan tingkat bunga dunia
Kasus sederhana dari sebuah perekonomian
terbuka kecil (small open economy) dengan mobilitas modal sempurna. Yang kita
maksud dengan “kecil” adalah perekonomian ini adalah bagian kecil dari pasar
dunia dan, dengan sendirinya, tidak memiliki dampak yang berarti terhadap
tingkat bunga dunia. Dengan” mobilitas modal sempurna” kita mengartikan bahwa
penduduk Negara itu memiliki akses penuh kepasar uang dunia.
Karena
asumsi mobilitas modal sempurna tersebut, tingkat bunga dalam perekonomian
terbuka kecil kita, r, harus sama dengan tingkat bunga dunia (world interest
rate), r*, yaitu tingkat bunga riil yang berlaku di pasar uang dunia:
r = r*.
2.
Mengapa mengasumsikan perekonomian
terbuka kecil?
Asumsi ini banyak menimbulkan beberapa
pertanyaan.
T : apakah asumsi perekonomian terbuka
kecil dapat dengan baik menggambarkan AS?
J : tidak, tentu saja tidak. Setidaknya
secara lengkap. AS meminjam dan meminjamkan dana di pasar uang dunia, dan pasar
tersebut mempunyai pengaruh yang kuat terhadap tingkat bunga riil AS, namun
akan berlebihan jika mengatakan bahwa tingkat bunga riil AS hanya di tentukan
oleh pasar uang dunia.
T: jadi, mengapa mengasumsikan perekonomian
terbuka kecil?
J: beberapa Negara, seperti Kanada dan
Belanda, lebih baik bila dijelaskan dengan asumsi perekonomian terbuka kecil.
Namun, alasan utama membuat asumsi ini adalah untuk mengembangkan pemahaman dan
intuisi bagi makroekonomi dalam perekonomian terbuka..
3. Model
Untuk mengembangkan model perekonomian terbuka kecil, kita ambil tiga
asumsi dari bab sebelumnya.
Ø Output
perekonomian Y di tentukan oleh faktor-faktor produksi dan fungsi produksi.
Y = Y = F(K,L).
Ø Konsumsi
C berhubungan secara positif dengan pendapatan disposebel Y – T. dinyatakan
fungsi konsumsi dengan:
C = C(Y-T).
Ø Investasi
I berhubungan secara negative dengan tingkat bunga riil r. kita nyatakan fungsi
investasi dengan
I = I(r)
Ini
adalaah bagian penting dari model kita. Kita sekarang dapat ke identitas
akuntansi dan menulisnya pembahasan.
NX= (Y-C-G)-I
NX= S-I
Persamaan ini menunjukkan bahwa neraca perdagangan
NX tergantung pada variable-variabel tersebut yang menentukan tabungan S dan
investasi I. karena tabungan bergantung
pada kebijakan fiscal (belanja pemerintah Gyang lebih rendah atau pajak T yang
lebih tinggi meingkatkan tabungan nasional ) dan investasi bergantung pada tingkat bunga riil dunia r*
(tingkat bunga yang lebih tinggi membuat beberapa proyek investasi menjadi
tidak menguntngkan), maka neraca perdagangan juga bergantung pada
variable-variabel tersebut. Tabungan dan
investasi dalam perekonomian terbuka keci. Dalam perekonomian tertutup,
tingkat bunga riil menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan tabungan dan
investasi. Dalam perekonomian terbuka kecil, tingkat bunga ditentukan dalam
pasar keuangan dunia. Selisih antara tabungan dan investasi menentukan neraca
perdagangan. Dalam gambar terjadi surplus perdagangan, karena pada tingkat
bunga dunia, tabungan melebihi investasi.
Gambar 5.2
4. Bagaimana kebijakan mempengaruhi neraca perdaganganKebijakan fiscal dalam negri Ekspansi fiscal didalam negeri pada perekonomian terbuka kecil adalah kenaikan belanja pemerintah atau penurunan pajak mengurangi tabungan nasional dan menggeser skedul tabungan ke kiri,dari S1 ke S2. akibatnya adalah devisit perdagangan.Gambar 5.3Kebijakan fiscal luar negri Kenaikan tingkat bunga dunia akan menigkatkan biaya untuk berutang dan, dengan demikian, mengurangi investasi dalam perekonomian terbuka kecil kita. Karena tidak ada perubahan dalam tabungan domestic, maka tabungan S sekarang melebihi investasi I,dan sebagian tabungan mulai mengalir ke luar negri. Karena NX = S-I, penurunan I juga harus meningkatkan NX. Jadi, mengurangi tabungan luar negri dapat menyebabkan surplus perdagangan didalam negri.Gambar 5-4Ekspansi fiscal luar negri dalam perekonomian terbuka kecilEkspansi fiscal luar negri dalam perekonomian terbuka kecil adalah ekspansi fiscal dalam perekonomian luar negri yang cukup mampu mempengaruhi tabungan dunia dan investasi dunia meningkatkan tingkat bunga dunia dari r*1,menjadi r*2. Tingkat bunga dunia yang lebih tinngi mengurangi investasi dalam perekonomian terbuka kecil ini, sehingga menyebabkan surplus perdagangan.Pergeseran dalam permintaan investasi Pergeseran kekanan dalam kurva investasi dari I(r)1 ke I(r)2 ,meningkatkan jumlah investasi pada tingkat bunga dunia r*, akibatnya investasi melebihi tabungan,yang berarti perekonomian meminjam dari luar negeri dan mengalami deficit perdagangan.Gambar 5.55. Mengevaluasi kebijakan ekonomiModel perekonomian terbuka kita menunjukkan bahwa arus barang dan jasa yang di ukur oleh neraca perdagangan bisa di kaitkan dengan arus dana internasional untuk akumulasi modal. Arus modal keluar neto adalah selisih antara tabungan domestic dan investasi domestic. Jadi, dampak kebijakan ekonomi terhadaap neraca perdagangan selalu bisa ditemukan dengan menelaah dampaknya terhadap tabungan domestic dan investasi domestic. Kebijakan yang meningkatkan investasi atau mengurangi tabungan cenderung menyebabkan deficit perdagangan,dan kebijakan yang menurunkan investasi atau menigkatkan tabungan cenderung menyebabkan surplus perdagangan.C. KURS1. Kurs nominal dan riilØ Kurs nominal adalah harga relative dari mata uang dua nagara. Sebagai contoh, jika kurs antara dolar AS dan yen jepang adalah 120 yen per dollar. Maka anda bisa menukar 1 dolar untuk 120 yen dipasar uang. Orang jepang yang ingin memiliki dolar akan membayar 120 yen untuk setiap dolar yang dibelinya. Orang amerika yang ingin memiliki yen akan mendapatkan 120 yen untuk setiap 1 dolaryang ia bayar.Ø Kurs riil adalah harga relative dari barang-barang diantara dua Negara. Kurs riil menyatakan tingkat dimanaa kita bisa memperdagangkan barang-barang dari suatu Negara untuk barang-barang dari Negara lain. Kurs riil kadang-kadang disebut terms of trade.Kurs riil diantara kedua Negara dihitung dari kedua kurs nominal dan tingkat harga dari kedua Negara. Jika kurs riil tinggi, barang-barang luar negri relative lebih murah, dan barang-barang domestic relative lebih mahal. Jika kurs riil rendah, barang-barang luar negri relative lebih murah, dan barang-barang domestic relative lebih murah.2. Kurs riil dan neraca perdaganganKita menulis hubungan di antara kurs riil dan ekspor neto sebagaiNX =NX(E)Persamaan ini menyatakan bahwa ekspor neto adalah fungsi dari kurs riil. Gambar 5.7 menunjukkan hubungan negative negative antara neraca perdagangan dan kurs riil.Gambar 5-7Ekspor neto dan kurs riil,gambar di atas menunjukkan hubungan antara kurs riil dan ekspor neto. Semakin rendah kurs, semakin murah harga barang domestic relative terhadap barang-barang luar negri, dan semakin besar ekspor neto kita. Pada gambar sebagian dari sumbu horizontal mencerminkan nilai relative dari NX: karena impor bisa melebihi ekspor, ekspor neto bisa kurang dari nol.aktor-faktor penentu kurs riilv Kurs riil terkait dengan ekspor neto. Bila kurs neto lebih rendah, barang-barang domestic relative lebih murah di banding barang-barang luar negeri,dan ekspor neto lebih besar.v Neraca perdagangan (ekspor neto) harus sama dengan tabungan dikurangi investasi. Tabungan di pengaruhi oleh fungsi konsumsi dan kebijakan fiscal; sementara investasi dipengaruhi oleh fungsi investasi dan tingkat bunga dunia.Gambar 5.8 menunjukkan kedua kondisi ini. Garis yang menunjukkan hubungan antar ekspor neto dan kurs riil memiliki kemiringan (slope) yang negative atau menurun karena semakin rendah kurs riil membuat barang-barang domestic relative murah . garis yang menunjukkan kelebihan tabungan atas investasi, S-I , terlihat vertical karena tabungan dan investasi tidak tergantung pada kurs riil. Perpotongan kedua garis ini menentukan kurs ekuilibrum. Gambar 5.8 terlihat seperti kurva penawaran dan peermintaan biasa dalam kenyataannya, kurva ini menujukkan penawaran dan permintaan untuk pertukaran mata uang asingg. Garis vertikal, I menunjukkan arius modal keluar neto , atau penawaran dolar yang akan ditukarkan menjadi mata ua g asing dan investasikan di luar negeri. Kemiringan negative NX, menunjukkan permintaan neto atas dolar yang berasal dari luar negri yang akan dipakai untuk membeli barang-barang domestic. Pada kurs riil ekuilibrum penawaran dolar yang tersedia untuk arus modal keluar neto seimbang dengan permintaan dolar yang dipakai oleh orang asing untuk membeli ekspor neto kita.Gambar 5-8Bagaiman kurs riil ditetapkanKurs riil ditetapkan oleh perpotongan garis vertical yang menunjukkan tabungan dikurang investasi, dengan skedul ekspor-neto yang memiliki kemiringan negative. Pada perpotongan ini, jumlah dolar yang ditawarkan untuk arus modal keluar neto sama dengan jumlah dolar yang diminta untuk ekspor barang dan jasa neto.3. Bagaimana kebijakan mempengaruhi kurs riil?Kebijakan fiscal dalam negeri Dampak kebijakan fiscal ekspansioner dalam negri terhadap kurs riil. Kebijakan fiscal ekspansioner dalam negri, seperti peningkatan belanja pemerintah atau perpotongan pajak, mengurangi tabungan nasional. Akibatnya pengurangan tabungan menurungkan jumlah dollar yang di tukarkan menjadi mata uang asing turun dari S1-I ke S2- I. pergeseran ini meningkatkan kurs riil ekuilibrium dari €1, ke €2.Gambar 5-9Kebijakan fiscal luar negri Perubahan kebijakan fiscal ini akan mengurangi tabungan dunia akan mengurangi investasi domestic I, yang meningkatkan S-I dan NX, sehingga menyebabkan surplus perdagangan. Gambar 5-10Dampak kebijakan fiscal ekpansioner luar negeri terhadap kurs riil, kebijakan fiscal luar negeri ekspasioner menurunkan tabungan dunia dan meningkatkan bunga dunia dari r1* ke r2* kenaikan dalam tingkat bunga dunia mengurangi investasi dalam negeri, yang sebaliknya meningkatkan penawaran dolar yang akan ditukarkan menjadi mata uang asing. Akibatnya, kurs riil ekulibrum terun dari €1 dan €2
Pergeseran dalam permintaan investasi Pada tingkat bunga dunia tertentu, kenaikan permintaan investasi mendorong investasi yang lebih tinggi lagi. Nilai I yang lebih tinggi lagi. Nilai I yang lebih tinggi berarti nilai S-I dan NX lebih rendah.Yaitu, kenaikan permintaan investasi menyebabkan deficit perdagangan.Gambar 5.114. Dampak kebijakan perdaganganKebijakan perdagangan , yang didefinisikan secara luas, adalah kebijakan yang dirancang untuk mempengaruhi secara langsung jumlah barang dan jasa yang diekspor atau diimpor. Biasanya kebijakan perdagangan terbentuk melindungi industry domestic dari pesaing-asing baik dengan menerapkan pajak impor (tarif) atau membatasi jumlah barang dan jasa yang diimpor (kuota).Sebagai contoh dari kebijakan perdagangan proteksionis, bayangkan apa yang terjadi jika pemerintah melarang impor mobil asing. Pada berbagai tingkat kurs riil, impor menjadi lebih rendah danekspor neto menjadi lebih tinggi. Jadi,skedul ekspor-neto bergeser ke kanan, sebagaimana diperlihatkan dalam gambar 5.12. untuk melihat dampak kebijakan tersebut kita bandingkan tingkat ekuilibrum lama dan tingkat ekuilibrum baru. Pada tingat ekuilibrum baru , kurs riil lebih tinggi , dan ekspor neto tidak skedul. Selain pergeseran skedul ekspor-neto, tingkat ekuilibrum ekspor neto tetap sama, karena kebijakan proteksionis tidak mengubah tabungan atau investasi.Gambar 5.125. Faktor-faktor penentu kurs nominalHubungan antara kurs riil dan kurs nominal:Kurs riil = kurs nominal x rasio tingkat harga€ = e x (P/P*)Kita bisa menulis kurs nominal sebagaie = € x (P/P*).Persamaan ini menunjukkan bahwa kurs nominal bergantung pada kurs riil dan tingkat harga di kedua Negara. Berdasarkan nilai kurs riil,jika tingkat harga domestic P meningkat, maka kurs nominal e akan turun: karna dollar berkurang nilainya, maka satu dollar akan membeli lebih sedikit yen. Disisi lain , jika tingkat jepang P* meningkat,maaka kurs nominal akan meningkat: karena yen berkurang nilainya, satu dolar akan membeli lebih banyak yen.Perhatikan perubahan kurs sepanjang waktu. Persamaan kurs bila ditulisPerubahan % dalam e = perubahan % dalam € +perubahan % dalam P*- perubahan % dalam PPerubahan persentase dalam € adalah perubahan kurs riil. Perubahan persentase dalam P adalah tingkat inflasi domestic π, dan perubahan persentase dalam P* adalah tingkat inflasi Negara lain π*. Jadi, perubahan persentase dalam kurs nominal adalahPerubahan % dalam e = perubahan % dalam € + (π*-π)Persamaaan ini menyatakan bahwa perubahan persentase dalam kurs nominal antara mata uang kedua Negara sama dengan prsentase perubahan dalam kurs riil ditambah selisih tingkat inflasinya.6. Kasus khusus dari paritas daya beliHhipotesisi terkenal dalam ilmu ekonomi adalah hukum satu harga (law of one price), menyatakan bahwa barang yang sama tidak dapat dijal dengan harga yang berbeda dilokasi yang berbeda pada saat yang sama. Jika sekarung gandum dijual lebih murah di New york dibandingkan di Chicago, maka akan menguntungkan membeli gandum di New York dan menjualnya di Chicago. Kesempatan untuk meraup laba ini akan langsung dimamfaatkan oleh pedagang arbitrase , orang yang “ membeli barang dengan harga murah” di satu pasar dan “menjual dengan harga tinggi”.Hokum satu harga yang ditetapkan untuk pasar internasional disebut paritas daya beli. Hokum ini menyatakan bahwa jika arbitrase internasional memungkinkan, maka satu dolar (atau mata uang lain) harus memiliki daya beli yang sama disetiap Negara.Paritas daya beli memiliki dua implikasi penting. Pertama, karena skedul ekspor –neto berbentuk datar, maka perubahan tabungan dan investasi tidak mempengaruhi kurs riil atau kurs nominal. Kedua, karena kurs riil tetap, maka seluruh perubahan dalam kurs nominal berasal dari perubahan tingkat harga.Gambar 5-14Paritas daya beli, hokum satu harga yang diterapkan di pasar internasional menyatakan bahwa ekspor neto sangat sensitive terhadap perubahan kecil pada kurs riil. Sensitivitas yang tinggi ini dicerminkan dengan skedul ekspor neto yang sangat datar.D. PEREKONOMIAN TERBUKA BESAR1. Arus modal keluar netoPerbedaan penting antara perekonomian terbuka kecil dan besar adalah perilaku dan arus modal keluar neto. Dalam perekonomian terbuka kecil, modal bergerak bebas kedalam atau keluar dari perekonomian terbuka kecil, modal bergerak bebas kedalam atau keluar perekonomian pada tingkat bunga dunia tetap r*. model perekonomian terbuka besar memiliki asumsi yang berbeda mengenai arus dana internasional. Untuk memahami asumsi itu, ingatlah bahwa arus modal keluar neto adalah jumlah pinjaman yang di berikan oleh investor domestic ke luar negeri dikurangi pinjaman dari investor asing kedalam negri. Arus modal neto ke Negara lain, yang dilambangkan CF, berhubungan negative dengan tingkat bunga riil domestic r. ketika tingkat bunga naik, sebagian kecil dari tabungan kita mengalir ke luar negeri, dan lebih banyak dana untuk akumulasi modal mengalir dari Negara-negara lain. Dan ditulis sebagaiCF= CF(r)Persamaan ini menyatakan bahwa arus modal keluar neto adalah fungsi dari tingkat bunga domestic. Gambar 5.15 menunjukkan hubungan ini.Gambar 5.15Bagaimana arus modal keluar neto bergantung pada tingkat bunga. Tingkat bunga domestic yang lebih tinggi membuat investor domestic enggan memberi pinjaman keluar negri dan meendorong investor asing member pinjaman ke dalam negri.karena itu, arus modal keluar neto,CF, berhubungan negative dengan tingkat bunga.Perekonomian tertutup adalah kasus khusus yang ditunjukkan dalam bagian (a) gambar 5.16. dalam perekonomian tertutup, tidak ada utang atau investasi internasional dan tingkat bunga menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan tabungan dan investasi domestic. Ini berarti bahwa CF=0 pada tingkat bunga berapa pun. Situasi ini akan muncul jika investor domestic dan asing tidak ingin memiliki asset asing., tanpa memperdulikan keuntungan yang bisa didapat. Hal tersebut juga akan terjadi jika pemerintah melarang penduduknya melakukan tranksaksi di pasar uang internasional, seperti yang dilakukan oleh beberapa Negara.Perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna adalah kasus khusus yang ditunjukkan dalam bagian (b) gambar 5.16. dalam kasus ini, arus modal dengan bebas masuk dan keluar dari satu Negara pada tingkat bunga riil tetap r*.Dua kasus khusus. Dalam perekonomian tertutup, yang di tujukkan pada bagian (a),arus modal keluar neto adalah nol pada tingkat bunga berapun.dalam perekonomian terbuka kecil dengan mobilitas modal sempurna, yang di tunjukkan pada bagian (b), arus modal keluar neto elastic sempurna pada tingkat bunga dunia r*.Gambar 5.162. ModelPasar untuk dana pinjaman Penggunaan tabungan perekonomian terbuka S di bagi dalam dua cara: untuk mendanai investasi domestic I dan untuk mendanai arus modal keluar neto CF. kita bisa menulisS = I + CFTabungan nasional ditetapkan oleh tingkat output, kebijakan fiscal, dan fungsi konsumsi. Investasi dan arus modal keluar neto bergantung pada tingat bunga riil domestic. Kita bisa menulisS = I(r) + CF(r).Gambar 5.17
Pasar untuk dana pinjaman dalam perekonomian terbuka besar. Pada tingkat bunga equilibrum, penawaran dana pinjaman dari tabungan S seimbang dengan permintaan terhadap dana pinjaman dari investasi domestic / dan investasi modal keluar negri CF.Pasar untuk valuta asing Identitas perhitungan pendapatan nasional menyatakan.NX= S-IKarena NX adalah fungsi dari kurs riil, dank arena CF=S-I, kita bisa menulisNX(€) = CFGambar dibawah ini menunjukkan ekuilibrum di pasar valuta asing. Sekali lagi, kurs riil adalah harga yang menyeimbangkan neraca peragangan dan arus modal keluar neto.Pasar untuk perdagangan mata uang asing dalam perekonomian terbuka besar. Pada kurs ekuilibrum , suplai dolar dari arus modal keluar neto,CF menyeimbangkan permintaan terhadap dolar dari ekspor barang dan jasa neto kita, NX.Gambar 5.183. Kebijakan dalam perekonomian terbuka besarGambar 5.19:
Equilibrum dalam perekonomian terbuka besar. Pada bagian (a) menunjukkan bahwa pasar untuk dana pinjaman menentukan tingkat bunga equlibrum. Dan pada bagian (b) menunjukkan bahwa tingkat bunga menentukan arus modal keluar neto,yang sebaliknya menentukan penawaran dolar yang akan ditukar menjadi mata asing. Bagian (c) menunjukkan bahwa kurs riil menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan penawaran dollar ini dengan permintaannya yang berasal dari ekspor netoKebijakan fiscal dalam negeri Penurunan tabungan nasional dalam perekonomian terbuka besar. Bagian (a) menunjukkan bahwa penurunan tabungan nasional mengurangi penawaran dana pinjaman. Tingkat bung equlibrum naik. Bagian (b) menunjukkan bahwa tingkat bunga yang lebih tinggi mengurangi arus modal keluar neto. Bagian (c) menunjukkan bahwa berkurangnya tingkat arus modal keluar neto berarti berkurangnya penawaran dollar pasar valuta asing. Berkurangnya penawaran dollar menyebabkan kurs riil mengalami apresiasi dan ekspor neto turun.Gambar 5.20Pergeseran dalam permintaan investasi Kenaikan permintaan investasi pada perekonomian terbuka besar. Bagian (a) memperlihatkan bahwa kenaikan permintaan investasi meningkatkan tingkat bunga. Bagian (b) memperlihatkan bahwa tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan arus modal keluar neto. Bagian (c) memperlihatkan bahwa arus modal keluar neto yang lebih rendah mendorong kurs riil terapresiasi dan ekspor neto turun. Digambarkan pada gambar 5.21Kebijakan perdagangan Seperti pada gambar 5.22 menunjukkan dampak dari hambatan perdagangan,seperti kuota impor. Menurunnya permintaaan terhadap impor menggeser kurva ekspor-neto ke kanan. Karena tidak ada yang berubah dipasar untuk dana pinjaman, maka tingkat bunga tetap sama, yang pada gilirannya menunjukkan bahwa arus modal keluar neto tetap sama.Gambar 5.21Pergeseran dalam arus modal keluar neto Hambatan impor dalam perekonomian terbuka besar. Hambatan impor menigkatkan permintaan terhadap ekspor neto, seperti di tunjukkan dalam bagian (c). kurs riil berapreasi, sedangkan neraca perdagangan equilibrum tetap sama. Tidak ada perubahan di pasar untuk dana pinjaman pada bagian (a) atau untuk arus modal keluar neto pada bagian (b).
BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanSejauh mana perbedaan antara perekonomian terbuka dan kecil? Yang pasti, kebijakan mempengaruhi tingkat bunga dalam perekonomian terbuka besar, tidak seperti dalam perekonomian terbuka kecil. Namun kedua model tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama. Dalam perekonmian terbuka besar dan kecil, kebijakan yang meningkatkan tabungan dan mengurangi investasi menyebabkan menyebabkan surplus perdagangan. Demikian pula, kebijakan-kebijakan yang mengurangi tabungan dan meningkatkan investasi menyebabkan defisist perdagangan. Dalam kedua perekonomian, kebijakan perdagangan proteksionis menyebabkan kurs mengalami apresiasi dan tidak mempengaruhi neraca perdagangan. Karena hasilnya sama, maka untuk sebagian besar pertanyaan orang bisa menggunakan model yang sederhana dari perekonomian terbuka kecil, meskipun perekonomian yang sedang dikaji sesungguhnya tidak kecil.B. SaranPenulis sangat mengharapkan kritik dan saran tang sangat membangun untuk dijadakan bahan pembelajaran kedepannya, agar dapat membuat yang lebih baik lagi kedepannya.
BalasHapusSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp15 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)