Senin, 05 Juni 2017

JUMLAH UANG BEREDAR DAN PERMINTAAN UANG



JUMLAH UANG BEREDAR DAN PERMINTAAN UANG


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Makroekonomika Pengantar Semester IV
Pengampu M.Wahyudin, Prof.Dr.









Oleh:


Kelompok VII
1.      Astuti Widyaningsih               (B100150019)
2.      Dyah Retno W                        (B100150034)
3.      Novela Sari A S                      (B100150327)
4.      Hindun Tri A                          (B100150346)
5.      Sonny Tri P                             (B100150348)



PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
A.    Jumlah Uang Beredar
Jumlah uang beredar tidak hanya di tentukan oleh kebijakan bank sentral, tetapi juga oleh prilaku rumah tangga (yang memegang uang) dan bank (di mana uang di simpan). Kita mulai dengan mengingat bahwa jumlah uang beredar meliputi mata uang di tangan publik dan deposito di bank-bank yang bisa digunakan di rumah tangga untuk bertransaksi. Yaitu:
Jumlah Uang Beredar = Mata Uang + Rekening Giro
Untuk memahami jumlah uang beredar, harus terlrbih dahulu memahami interaksi antara mata uang dan rekening giro serta bagaimana Kebijakan Fed mempengaruhi kedua komponen jumlah uang beredar.
1.      Perbankan dengan Cadangan 100 Persen
Bank hanya menerima deposito, menjadikan uang itu sebagai cadangan, dan menyimpannya sampai pemiliknya menarik uang itu atau menulis cek. Sistem ini di sebut perbankan dengan cadangan 100 persen (100 percrnt reserve banking).
Misalnya, sebelum pembentukan Firstbank, jumlah uang beredar adalah $1.000 dalam mata uang. Setelah pembentukan Firstbank, jumlah uang beredar adalah rekening giro senilai $1.000. satu dolar yang didepositkan di bank menurunkan mata uang sebesar $1 dan menaikan deposito sebesar $1, sehingga jumlah uang beredar tetap sama. Jika bank memegang cadangan 100 persen, sistem perbankan tidak mempengaruhi jumlah uang beredar.
2.      Perbankan Cadangan Fraksional
Perbankan cadangan fraksional yaitu sistem dimana bank hanya memegang sebagian dari depositonya sebagai cadangan. Jadi dalam perbankan sistem cadangan fraksional bank menciptakan uang.
Ingatlah bahwa meskipun sistem cadangan fraksional perbankan menciptakan uang, namun tidak menciptakan kekayaan. Ketika meminjamkan sebagian dari cadangannya, bank memberikan pada peminjam kemampuan untuk melakukan transaksi dan karen itu meningkatkan jumlah uang beredar. Namun demikian, para peminjam juga membuat obligasi utang ke bank, sehingga pinjaman itu tidak membuat mereka lebih kaya. Dengan kata lain, penciptaan uang oleh sistem perbankan meningkatkan likuiditas perekonomian, bukan kekayaan.
3.      Model Jumlah Uang Beredar
Model jumlah uang beredar di bawah cadangan fraksional perbankan. Model tersebut memiliki tiga variabel eksogen:
·         Basis moneter (B) adalah jumlah dolar yang dipegang publik sebagai mata uang (C) dan oleh bank sebagai cadangan (R). Basis moneter saldo secara langsung dikendalikan Bank Sentral.
·         Rasio deposito-cadangan (rr) adalah bagian deposito yang bank cadangkan. Rasio deposito-cadangan ditentukan oleh kebijakan bisnis bank dan UU perbakan.
·         Rasio deposito-uang kartal (cr) adalah jumlah uang kartal atau mata uang (C) yang dipegang orang dalam bentuk rekening giro (D). Rasio deposito-uang kartal mencerminkan preferensi rumah tangga terhadap bentuk mata uang yang akan mereka pegang.
Perubahan dalam tiga variabel eksogen menyebabkan jumlah uang beredar berubah.
1.      Jumlah uang beredar adalah proporsional terhadap basis moneter. Jadi, kenaikan dalam basis moneter meningkatkan jumlah uang beredar dalam persentase yang sama
2.      Semakin kecil rasio deposito-cadangan, semakin besar pinjaman bank, dan semakin banyak bank menciptakan uang dari setiap dolar yang dicadangkan. Kadi, penurunan dalam rasio deposito-cadangan meningkatkan penggandaan uang dan jumlah uang beredar.
3.      Semakin kecil rasio deposito-uang kartal, semakin sedikit dolar padaa basis moneter yang dipegang publik, semakin besar cadangan, dan semakin bnayak uang yang bank ciptakan. Jadi, penurunan dalam rasio deposito-uang kartal meningkatkan penggandaan uang dan jumlah uang beredar.
4.      Tiga Instrumen Kebijakan Moneter
Bank sentral mempunyai tiga instrumen kebijakan moneter:
·         Operasi terbuka adalah pembelian dan penjualan obligasi pemerintah oleh bank sentral. Operasi pasar terbuka adalah instrumen kebijakan yang paling sering digunakan oleh bank sentral A.S. Contohnya bank sentral AS melakukan operasi pasar terbuka di pasar obligasi New York hampir setiap pekan.
·         Persyaratan cadangan adalah peraturan bank sentral yang menuntut bank-bank untuk memiliki rasio deposito-cadangan minimum. Perubahan-perubahan dalam persyaratan cadangan paling jarang digunakan dari ketiga instrumen kebijakan bank sentral AS.
·         Tingkat diskonto adalah tingkat bunga yang dikenakan bank sentral ketika memberi pinjaman kepada bank-bank. Jadi, penurunan tingkat diskonto meningkatkan basis moneter dan jumlah uang beredar.
Meskipun tiga instrumen ini memberi bank sentral kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi jumlah uang beredar, namun bank sentral tidak dapat mengendalikan jumlah uang beredar dengan sempurna. Jadi, jumlah uang beredar kandang bergerak dengan cara yang tidak diinginkan oleh bank sentral.




B.     Permintaan Uang
1.      Teori Portofolio dari Permintaan Uang
Teori permintaan uang yang menekankan peran uang sebagai penyimpanan nilai di sebut teori portofolio. Menurut teori ini, orang orang memegang uang sebagai bagian dari portofolio aset mereka. Pada intinya, uang memberikan kombinasi resiko dan pengembalian yang berbeda dibanding aset lain. Jadi, beberapa ekonom menyarankan rumah tangga untuk memegang uang sebagai bagian dari portofolio optimal mereka.
Teori portofolio memprediksi bahwa permintaan uang seharusnya bergantung pada resiko dan pengambaliannya yang diberikan oleh uang dan oleh berbagai aset selain uang yang dimiliki rumah tangga, selain itu permintaan uang seharusnya juga bergantung pada kekayaan.
Apakah terori portofolio bermanfaat untuk mempelajari permintaan uang? Hal ini tergantung pada ukurqn uang yang digunakan.
Para ekonom menyatakan bahwa uang adalah aset yang dominan sebagai penyimpan nilai, uang muncul bersama aset-aset lain yang selalu lebih baik.jadi, tidak optimal bagi orang-orang untuk memegang uang sebagai bagian dari portofolio mereka, dan teori portofolio tidak dapat menjelaskan permintaan terhadap bentuk uang yang dominan.
Teori portofolio merupakan teori permintaan uang yang lebih masuk akal jika kita mengadopsi ukuran uang yang lebih luas (berbagai aset yang mendominasi mata uang dan rekening cek).
2.      Teori Transaksi dari Permintaan Uang
Teori permintaan uang yang menekankan peran uang sebagai media pertukaran disebut teori transaksi. Teori ini menyatakan bahwa uang adalah aset yang didominasi dan menekankan bahwa orang memegang uang, tidak seperti aset-aset lainnya, untuk melakukan pembelian. Teori ini menjelaskan dengan sangat baik mengapa orang memegang ukuran uang yang sempit, seperti mata uang dan rekening cek, sebagai lawan dari memegang aset yang mendominasi mereka, seperti rekening tabungan atau Treasury bills.

Daftar Pustaka
Mankiw N.Gregory, 2003, Teori Makroekonomi, Erlangga, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar