Senin, 05 Juni 2017

PERMINTAAN AGREGAT II



PERMINTAAN AGREGAT II


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Makroekonomika Pengantar Semester IV
Pengampu M.Wahyudin, Prof.Dr.



Hasil gambar untuk logo Universitas muhammadiyah surakarta



Oleh:

Kelompok VII
1.      Astuti Widyaningsih               (B100150019)
2.      Dyah Retno W                        (B100150034)
3.      Novela Sari A S                      (B100150327)
4.      Hindun Tri A                         (B100150346)
5.      Sonny Tri P                             (B100150348)




PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
11-1  Menjelaskan Fluktuasi dengan Model IS-LM
            Perpotongan kurva IS dan kurva LM menentukan tingkat pendapatan nasional. Ketika salah satu dari kedua kurva ini bergeser, ekuilibrium jangka pendek perekonomian berubah, dan pendapatan nasional berfluktuasi.
A.      Bagaimana Kebijakan Fiskal Menggeser Kurva IS dan Mengubah Ekuilibrium Jangka-Pendek
Perubahan kebijakan fiskal mempengauhi pengeluaran yang di encanakan dan menggeser kurva IS. Model IS-LM menunjukan bagaimana pergeseran dalam kurva IS ini memepengaruhi pendapatan dan tingkat bunga.
1.      Perubahan Belanja Pemerintah
Pengadaan belanja pemerintah dalam perpotongan Keynesian menyatakan bahwa, pada tingkat bunga berapapun, perubahan dalam kebijakan fiscal ini menaikan tingkat pendapatan   G/(1-MPC). Ketika pemerintah meningkatkan belanjanya atas barang dan jasa, pengeluaran yang direncanakan akan naik. Kenaikan pengeluaran yang direncanakan ini akan mendorong produksi barang dan jasa, yang menyebabkan pendapatan total Y meningkat.
Pehatikanlah pasar uang, karena permintaan uang bergantung pada pendapatan, maka kenaikan pendapatan total meningkatkan jumlah uang yang diminta pada setiap tingkat bunga. Akan tetapi, jumlah uang beredar tidak berubah, sehingga permintaan uang yang lebih tinggi menyebabkan tingkat bunga ekuilibrium r naik.
2.      Perubahan Pajak
Dalam model IS-LM, perubahan pajak mempengaruhi perekonomian sebesar perubahan belanja pemerintah, kecuali bahwa pajak mempengaruhi pengeluaran melalui konsumsi. Misalkan, penuruanan pajak sebesar  T. Perpotongan pajak mendorong konsumen berbelanja lebih banyak dan, karena itu, meningkatkan pengeluaran yang direncanakan. Pengadaan pajak dalam perpotongan Keynesian menyatakan bahwa, pada tingkat bunga berapapun, perbahan kebijakan ini menaikan tingkat pendapatan sebesar    T X MPC/(1-MPC), karena tingkat bunga yang lebih tinggi mengurangi investasi, maka kenaikan pendapatan dalam model IS-LM lebih kecil daripada kenaikan pendapatan dalam perpotongan Keynesian.
A.        

B.       Bagaimana Kebijakan Moneter Menggeser Kurva LM dan Mengubah Ekuilibrium Jangka-Pendek
Perubahan jumlah uang beredar mengubah tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang untuk setiap pendapatan dan demikian menggeser kurva LM. Teori preferensi likuiditas menunjukan bahwa untuk setiap pendapatan, kenaikan keseimbangan uang riil menybabkan turunnya tingkat bunga, karena itu kurva LM bergeser ke bawah. Kenaikan jumlah uang beredar mengurangi tingkat bunga dan menaikan tingkat pendapatan.

C.      Interaksi antara Kebijakan Fiskal dan Moneter
Perubahan dalam satu kebijakan dapat mempengaruhi kebijakan lain san kesalingtergantungan ini bisa mengubah dampak dai perubahan kebijakan tersebut.
Sebagai contoh, anggalah Kongres ingin meningkatkan pajak. Bagaimanakah dampak kebijakan ini terhadap perekonomian? Menurut model IS-LM, jawabannya tergantung bagaimana Fed menanggapi kenaikan pajak. Dari contoh ini kita bisa melihat bahwa dampak dari perubahan kebijakan fiskal tergantung pada kebijakan yang diterapkan Fed-yaitu, apakah Fed mempertahankan jumlah uang bereda, tingkat bunga, atau tingkat pendapatan yang konstan.

D.      Guncangan dalam Model IS-LM
Guncangan pada kurva IS merupakan perubahan eksogen dalam permintaan terhadap barang dan jasa. Misalnya, anggaplah perusahaan menjadi pesimis terhadap perekonomian dan pesimisme ini membuat mereka membangun lebih sedikit pabrik baru. Guncangan pada kurva IS juga bisa muncul dari perubahan barang-barang konsumen. Misalnya, bahwa pemilihan presiden yang popular meningkatkan keyakinan konsumen dalam perekonomian.
Guncangan pada kurva LM muncul dari perubahan eksogen dalam permintaan terhadap uang. Misalnya, anggalah bahwa pembatasan bau atas ketersediaan kartu kredit meningkatkan jumlah uang yang dipegang masyarakat.
11-2 IS-LM sebagai Teori Permintaan Agregrat
Perubahan pendapatan dalam model IS-LM yang disebabkan oleh perubahan tingkat harga menunjukkan pergerakan di sepanjang kurva permintaan agregat. Perubahan pendapatan dalam model IS-LM untuk tingkat harga tetap menunjukan pergeseran dalam kurva permintaan agregat.
11-3 Depresi Besar
A.    Hipotesis Pengeluaran: Guncangan pada Kurva IS
Hiopotesis pengeluaran menyatakan bahwa terjadinya Depresi Besar disebabkan pada penurunan eksogen dalam pengeluaran atas barang dan jasa. Begitu Depresi Besar terjadi, beberapa peristiwa yang dapat mengurangi pengeluaran pun terjadi. Misalnya, banyak bank yang bangkrut pada awal tahun 1930an, kebijakan fiskal tahun 1930an menyebabkan pergeseran kontraktif dalam kurva IS (undang-undang pendapatan tahun 1932 meningkatkan berbagai jenis pajak, khususnya pajak yang mengurangi konsumen dengan pendapatan rendah dan sedang).
B.     Hipotesis Uang: Guncangan pada Kurva LM
C.    Dengan menggunakan model IS-LM, kita bisa menginterpretasi hipotesis uang ketika menjelaskan Depresi Besar melalui pergeseran kontraktif dalam kurva LM. Namun demikian, tampaknya dengan cara ini hipotesis uang memiliki dua masalah. Masalah yang pertama adalah perilaku keseimbangan uang riil. Masalah yang kedua adalah perilaku tingkat bunga. Dua alasan ini muncul untuk menolak pandangan bahwa Depresi Besar disebabkan oleh pergeseran kontraktif dalam kurva LM.
D.    Hipotesis Uang Lagi: Dampak Penurunan Harga
Dari tahun 1929-1933, tingkat harga turun sebesar 25%. Banyak ekonom menyalahan deflasi ini sebagai penyebab terjadinya Depresi Besar. Mereka berpendapat bahwa deflasi yang terjadi tahun 1931 adalah kemerosoatan ekonomi tipikal yang akan mengarah pada periode tingginya pengangguran dan merosotnya pendapatan yang pernah terjadi sebelumnya. Untuk mengevaluasi pendapat ini, kita harus membahas bagaimana perubahan tingkat harga mempengaruhi pendapatan dalam model IS-LM.
·         Dampak Deflasi yang Mestabilisasikan hal ini menyatakan bahwa penurunan tingkat harga dapat membantu menstabilkan perekonomian karena penurunan harga akan secara otomatis mendorong perekonomian kembali menuju kesempatan kerja penuh karena penurunan tingkat harga dapat meningkatkan pendapatan.
·         Dampak Deflasi yang Medestabilisasikan jika penurunan tingkat harga medestabilisasikan, maka kontraksi dalam jumlah uang beredar bisa menyebabkan penurunan pendapatan, meskipun tanpa penurunan keseimbangan uang riil atau kenaikan tingkat bunga nominal.
E.     Dapatkah Depresi Besar Terjadi Lagi?
Kebanyakan ekonom percaya bahwa kesalahan yang menyebabkan Depresi Besar tampaknya tidak akan terulang lagi. Fed tampaknya tidak akan membiarkan jumlah uang beredar turun sampai seperempatnya. Banyak ekonom percaya bahwa deflasi awal 1930an bertanggung jawab atas betapa serius dan lamanya Depresi Besar. Deflasi yang berkepanjangan hanya mungkin terjadi bila ada penurunan jumlah uang beredar. Kebijakan fiskal 1930an tidak hanya gagal membantu tetapi sesungguhnya juga semakin mengurangi permintaan agregat.
Sebagian ekonom dewasa ini akan menganjurkan kesetiaan yang kaku pada anggaran berimbang dalam menghadai pengangguran besar- besaran. Banyak lembaga dewasa ini yang membantu mencegah peristiwa tahun1930an itu terulang lagi. Misalnya sistem Asuransi Doposito Federal membuat kebangkrutan bank tidak menyebar, pajak pendapatan menyebabkan penurunan otomatis dalam pajak ketika pendapatan turun, sehinga mestabilkan perekonomian.

Daftar Pustaka
Mankiw N.Gregory, 2003, Teori Makroekonomi, Erlangga, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar