INVESTASI
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Makroekonomika
Pengantar Semester IV
Pengampu M.Wahyudin,
Prof.Dr.
Oleh:
Kelompok VII
1. Astuti
Widyaningsih (B100150019)
2.Dyah Retno W
(B100150034)
3.Novela Sari A S
(B100150327)
4.Hindun Tri A
(B100150346)
5.Sonny Tri P
(B100150348)
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Investasi
merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika
terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas
perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari
suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan
beberapa keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang
erat dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur
yang sangat penting dalam perusahaan.
Aktivitas investasi yang
dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas
perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau
seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan
investasi adalah cara untuk menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan
lainnya investasi merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau
memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam
melakukan investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi
keuangan perusahaan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang di
maksud dengan Investasi Tetap Bisnis?
2. Bagaimana Pengaruh investasi terhadap Tingkat Bunga ?
3. Apa yang di maksud dengan Pasar Saham : Hipotesis
Efisiensi Pasar Vs Kontes Kecantikan Keynes ?
- Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan
masalah Investasi
2. Mengetahui apa yang terjadi
pada Pengaruh investasi terhadap Tingkat Bunga
3.
Mengetahui hubungan antara Hipotesis Efisiensi Pasar Vs Kontes Kecantikan Keynes
BAB II
PEMBAHASAN
A. Investasi Tetap Bisnis ( business
fixed investment )
Investasi ini mencakup peralatan dan struktur yang
dibeli perusahaan untuk proses produksi. Model investasi tetap bisnis standar
disebut model investasi neoklasik (neoclassical model of investment). Model
neoklasik mengkaji manfaat dan biaya bagi perusahaan untuk memiliki
barang-barang modal. Model tersebut menunjukkan bagaimana tingkat investasi
–tambahan persediaan modal-dikaitkan dengan produk marginal modal,tingkat
bunga,dan aturan perpajakan yang mempengaruhi perusahaan.
Untuk mengembangkan model, bayangkan ada dua jenis
perusahaan dalam perekonomian : perusahaan produksi yang memproduksi barang dan
jasa menggunakan modal yang mereka sewa dan perusahaan penyewa yang menjalankan
seluruh investasi dalam perekonomian; perusahaan ini membeli modal dan
menyewakannya kepada perusahaan-perusahaan produksi.
B. Harga Sewa Modal
Perusahaan memaksimalkan laba dengan menyewakan modal
sampai produk marginal turun menjadi sama dengan harga sewa riil. Untuk melihat
variabel apa yang mempengaruhi harga sewa ekuilibrium, lihat fungsi produksi Cobb-Douglas (ingat Bab
3) sebagai pendekatan yang baik tentang
bagaimana perekonomian aktual mengubah modal dan tenaga kerja menjadi
barang dan jasa. Fungsi produksi Cobb-Douglas :
Y = AKaL1-a
Dimana Y output, K modal, L tenaga kerja, dan A
parameter yang mengukur tingkat teknologi, dan
a parameter antara 0 dan 1 yang mengukur bagian modal dari output.Harga
sewa riil dari modal disesuaikan untuk
menyeimbangkan permintaan atas modal dan penawaran tetap.
Produk modal marjinal untuk fungsi produksi
Cobb-Douglas adalah :
MPK = aA(L/K)1-a
Karena harga
sewa riil sama dengan produk modal marjinal ekuilibrium, maka
R/P = aA(L/K)1-a
Ekspresi ini mengidentifikasi variabel yang menentukan
harga sewa riil. Persamaan ini menunjukkan hal-hal berikut :
1. semakin rendah persediaan modal, semakin
tinggi harga sewa riil dari modal
2. semakin besar jumlah tenaga kerja yang
digunakan, semakin tinggi harga sewa riil dari modal
3. semakin baik
teknologi, semakin tinggi harga sewa riil dari modal.
Peristiwa yang mengurangi persediaan modal, atau
meningkatkan kesempatan kerja, atau kemajuan teknologi, meningkatkan ekuilibrium harga sewa riil dari modal.
C. Biaya Modal
Manfaat kepemilikan modal adalah adanya penerimaan
dari penyewaan modal kepada perusahaan produksi. Perusahaan penyewaan menerima
harga sewa riil modal R/P untuk setiap unit modal yang dimiliki dan disewakan.
Biaya memiliki modal lebih kompleks. Untuk setiap
periode waktu ketika perusahaan menyewakan satu unit modal,perusahaan penyewaan
itu menanggung 3 biaya :
1) Bunga pinjaman mereka, yang sama dengan harga
pembelian satu unit modal PK dikali tingkat bunga, i, sehingga i PK.
2) Biaya kerugian atau keuntungan harga modal,
dinotasikan -∆PK .
3) Penyusutan (Depresiasi) didefinisikan sebagai
bagian dari nilai yang hilang per periode karena dipakai dan rusak, jadi δPK .
Jadi, jumlah biaya modal = i PK - ∆PK + δPK or = PK (i
- ∆ PK/ PK + δ)
Biaya modal bergantung pada tingkat bunga riil,harga
modal dan tingkat penyusutan. Biaya modal riil
(real cost of capital)—biaya membeli dan menyewakan unit modal yang
diukur dalam unit output perekonomian :
Biaya modal riil = (PK / P )(r + δ),
Di mana r adalah tingkat bunga riil dan PK / P sama
dengan harga modal relatif. Untuk menderivasi persamaan ini, kita asumsikan
tingkat kenaikan harga barang secara umum sama dengan tingkat inflasi.
D. Determinan Investasi
Perhatikan keputusan perusahaan penyewa apakah
meningkatkan atau menurunkan persediaan
modalnya. Untuk setiap unit modal, perusahaan menghasilkan penerimaan riil R/P
dan menanggung biaya riil (PK / P )(r + d).
Laba riil per unit modal :
Tingkat Laba =
Penerimaan - Biaya
= R/P - (PK / P )(r + δ)
Karena harga sewa riil sama dengan produk modal
marjinal, kita dapat menulis tingkat laba sebagai
Tingkat Laba =
MPK - (PK / P )(r + δ)
Perubahan persediaan modal, disebut investasi neto
(net investment) bergantung pada perbedaan antara MPK dan biaya modal. Jika
MPK melebihi biaya modal, perusahaan
akan untung bila mereka menambah persediaan modal. Jika MPK kurang dari biaya
modal, perusahaan akan membiarkan persediaan modal mengecil, sehingga
∆K = In
[MPK - (PK / P )(r + δ)],
Di mana In ( ) adalah fungsi yang menunjukkan berapa
banyak investasi neto merespons insentif untuk investasi.
Fungsi
Investasi
Kita sekarang dapat menderivasi fungsi investasi dalam
model investasi neoklasik. Jumlah pengeluaran pada investasi tetap bisnis
adalah jumlah investasi neto dan
penggantian modal yang menyusut. Fungsi investasi adalah :
I = In [MPK - (PK / P )(r + δ)] + δK
Investasi tetap bisnis bergantung pada produk marginal
modal,biaya modal,dan jumlah penyusutan atau depresiasi. Model ini menunjukkan
mengapa investasi bergantung pada tingkat bunga riil. Penurunan tingkat bunga
riil menurunkan biaya modal. Investasi tetap bisnis meningkat ketika tingkat
bunga menurun—-sehingga kemiringan ke bawah dari fungsi investasi.
Juga,pergeseran ke luar pada fungsi investasi mungkin akibat dari kenaikan
produk modal marjinal.
Akhirnya,
kita lihat apa yang terjadi ketika penyesuaian persediaan modal ini berlanjut
sepanjang waktu. Jika produk marjinal mulai di atas biaya modal, persediaan modal
akan naik dan produk marjinal akan turun. Jika produk modal marjinal mulai di
bawah biaya modal, persediaan modal akan turun dan produk marjinal akan
naik. Akhirnya, ketika persediaan modal
menyesuaikan, MPK mendekati biaya modal. Ketika persediaan modal mencapai
tingkat kondisi mapan, kita dapat menulis :
MPK = (PK / P )(r + δ)
Jadi, dalam jangka panjang, MPK sama dengan biaya
modal riil. kecepatan penyesuaian menuju kondisi mapan bergantung berapa cepat
perusahaan menyesuaikan persediaan modal mereka, yang lalu bergantung pada
seberapa besar biaya untuk membangun, mengirimkan dan memasang modal baru.
E. Pajak dan Investasi
Pembuat kebijakan sering mengubah aturan tentang pajak
pendapatan perusahaan untuk mendorong investasi, atau paling tidak memitigasi
(mengurangi) disinsentif yang ditimbulkan pajak.Kredit pajak investasi
(investment tax credit) adalah provisi pajak yang mengurangi pajak perusahaan
sebesar jumlah tertentu untuk tiap dolar yang dibelanjakan untuk barang
modal.Karena perusahaan menutupi sebagian investasi barang modalnya dalam
bentuk pajak lebih rendah, kredit ini mengurangi harga pembelian efektif dari
unit modal P.
F. Pasar Saham dan q Tobin
Istilah saham (stock) mengacu pada bagian kepemilikan
perusahaan, dan pasar saham (stock market) adalah pasar di mana saham-saham ini
diperdagangkan. Ekonom pemenang-hadiah-Nobel James Tobin menyatakan perusahaan
mendasarkan keputusan investasi mereka pada rasio berikut, yang sekarang
disebut q Tobin :
q = Nilai
Pasar Modal Terpasang
Biaya
Penggantian Modal Terpasang
Pembilang q Tobin adalah nilai modal perekonomian yang
ditentukan oleh pasar saham. Penyebutnya adalah harga modal jika dibeli hari
ini. Tobin beralasan investasi neto sebaiknya bergantung pada apakah q lebih
besar atau kurang dari 1. Jika q >1, maka perusahaan bisa meningkatkan nilai
persediaan mereka dengan meningkatkan modal, dan jika q < 1, pasar saham
menghargai modal kurang dari biaya penggantiannya dan lalu, perusahaan tak akan
mengganti persediaan modalnya bila telah dipakai. q Tobin mengukur
profitabilitas masa depan yang diharapkan sebagaimana profitabilitas masa ini.
G. Pasar Saham : Hipotesis Efisiensi Pasar Vs Kontes
Kecantikan Keynes
Hipotesis Efisiensi Pasar : harga pasar saham
perusahaan adalah penilaian yang sepenuhnya rasional akan nilai perusahaan,
berdasarkan informasi saat ini tentang prospek bisnis perusahaan.
Kontes Kecantikan Keynes adalah metafora untuk
spekulasi saham. Dalam pandangan ini, pasar saham berfluktuasi tanpa alasan
jelas, dan karena pasar saham mempengaruhi permintaan agregat akan barang dan
jasa, fluktuasi ini adalah sumber dari
fluktuasi perekonomian jangka-pendek.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Investasi Tetap Bisnis
• Tingkat bunga lebih tinggi meningkatkan biaya modal dan mengurangi
investasi tetap bisnis.
• Perbaikan teknologi dan kebijakan pajak, seperti pajak pendapatan
perusahaan dan kredit pajak investasi, menggeser fungsi investasi-tetap bisnis.
• Selama booming, kesempatan kerja
lebih tinggi meningkatkan MPK dan karenanya, meningkatkan investasi tetap
bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar