PERMINTAAN
AGREGAT II
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Makroekonomika Pengantar Semester IV
Pengampu M.Wahyudin, Prof.Dr.
Oleh:
Kelompok VII
1. Astuti Widyaningsih (B100150019)
2. Dyah Retno W (B100150034)
3. Novela Sari A S (B100150327)
4. Hindun Tri A (B100150346)
5. Sonny Tri P (B100150348)
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
11-1 Menjelaskan Fluktuasi dengan Model IS-LM
Perpotongan kurva IS dan kurva LM
menentukan tingkat pendapatan nasional. Ketika salah satu dari kedua kurva ini
bergeser, ekuilibrium jangka pendek perekonomian berubah, dan pendapatan
nasional berfluktuasi.
A. Bagaimana Kebijakan Fiskal Menggeser
Kurva IS dan Mengubah Ekuilibrium Jangka-Pendek
Perubahan
kebijakan fiskal mempengauhi pengeluaran yang di encanakan dan menggeser kurva
IS. Model IS-LM menunjukan bagaimana pergeseran dalam kurva IS ini
memepengaruhi pendapatan dan tingkat bunga.
1. Perubahan Belanja Pemerintah
![](file:///C:\Users\X453S\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
Pehatikanlah pasar uang, karena
permintaan uang bergantung pada pendapatan, maka kenaikan pendapatan total
meningkatkan jumlah uang yang diminta pada setiap tingkat bunga. Akan tetapi,
jumlah uang beredar tidak berubah, sehingga permintaan uang yang lebih tinggi
menyebabkan tingkat bunga ekuilibrium r naik.
2.
Perubahan
Pajak
![](file:///C:\Users\X453S\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.gif)
![](file:///C:\Users\X453S\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.gif)
B. Bagaimana Kebijakan Moneter
Menggeser Kurva LM dan Mengubah Ekuilibrium Jangka-Pendek
Perubahan jumlah uang beredar
mengubah tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang untuk setiap pendapatan
dan demikian menggeser kurva LM. Teori preferensi likuiditas menunjukan bahwa
untuk setiap pendapatan, kenaikan keseimbangan uang riil menybabkan turunnya
tingkat bunga, karena itu kurva LM bergeser ke bawah. Kenaikan jumlah uang
beredar mengurangi tingkat bunga dan menaikan tingkat pendapatan.
C. Interaksi antara Kebijakan Fiskal
dan Moneter
Perubahan dalam satu kebijakan dapat
mempengaruhi kebijakan lain san kesalingtergantungan ini bisa mengubah dampak
dai perubahan kebijakan tersebut.
Sebagai contoh, anggalah Kongres
ingin meningkatkan pajak. Bagaimanakah dampak kebijakan ini terhadap
perekonomian? Menurut model IS-LM, jawabannya tergantung bagaimana Fed
menanggapi kenaikan pajak. Dari contoh ini kita bisa melihat bahwa dampak dari
perubahan kebijakan fiskal tergantung pada kebijakan yang diterapkan Fed-yaitu,
apakah Fed mempertahankan jumlah uang bereda, tingkat bunga, atau tingkat
pendapatan yang konstan.
D. Guncangan dalam Model IS-LM
Guncangan pada kurva IS merupakan perubahan
eksogen dalam permintaan terhadap barang dan jasa. Misalnya, anggaplah
perusahaan menjadi pesimis terhadap perekonomian dan pesimisme ini membuat
mereka membangun lebih sedikit pabrik baru. Guncangan pada kurva IS juga bisa
muncul dari perubahan barang-barang konsumen. Misalnya, bahwa pemilihan
presiden yang popular meningkatkan keyakinan konsumen dalam perekonomian.
Guncangan pada kurva LM muncul dari
perubahan eksogen dalam permintaan terhadap uang. Misalnya, anggalah bahwa
pembatasan bau atas ketersediaan kartu kredit meningkatkan jumlah uang yang
dipegang masyarakat.
11-2 IS-LM sebagai Teori Permintaan
Agregrat
Perubahan
pendapatan dalam model IS-LM yang disebabkan oleh perubahan tingkat harga
menunjukkan pergerakan di sepanjang kurva permintaan agregat. Perubahan
pendapatan dalam model IS-LM untuk tingkat harga tetap menunjukan pergeseran
dalam kurva permintaan agregat.
11-3 Depresi Besar
A. Hipotesis Pengeluaran: Guncangan
pada Kurva IS
Hiopotesis pengeluaran menyatakan
bahwa terjadinya Depresi Besar disebabkan pada penurunan eksogen dalam
pengeluaran atas barang dan jasa. Begitu Depresi Besar terjadi, beberapa
peristiwa yang dapat mengurangi pengeluaran pun terjadi. Misalnya, banyak bank
yang bangkrut pada awal tahun 1930an, kebijakan fiskal tahun 1930an menyebabkan
pergeseran kontraktif dalam kurva IS (undang-undang pendapatan tahun 1932
meningkatkan berbagai jenis pajak, khususnya pajak yang mengurangi konsumen
dengan pendapatan rendah dan sedang).
B. Hipotesis Uang: Guncangan pada Kurva
LM
C. Dengan menggunakan model IS-LM, kita
bisa menginterpretasi hipotesis uang ketika menjelaskan Depresi Besar melalui
pergeseran kontraktif dalam kurva LM. Namun demikian, tampaknya dengan cara ini
hipotesis uang memiliki dua masalah. Masalah yang pertama adalah perilaku
keseimbangan uang riil. Masalah yang kedua adalah perilaku tingkat bunga. Dua
alasan ini muncul untuk menolak pandangan bahwa Depresi Besar disebabkan oleh pergeseran
kontraktif dalam kurva LM.
D. Hipotesis Uang Lagi: Dampak
Penurunan Harga
Dari tahun 1929-1933, tingkat harga
turun sebesar 25%. Banyak ekonom menyalahan deflasi ini sebagai penyebab
terjadinya Depresi Besar. Mereka berpendapat bahwa deflasi yang terjadi tahun
1931 adalah kemerosoatan ekonomi tipikal yang akan mengarah pada periode tingginya
pengangguran dan merosotnya pendapatan yang pernah terjadi sebelumnya. Untuk
mengevaluasi pendapat ini, kita harus membahas bagaimana perubahan tingkat
harga mempengaruhi pendapatan dalam model IS-LM.
·
Dampak Deflasi yang Mestabilisasikan hal ini menyatakan bahwa penurunan
tingkat harga dapat membantu menstabilkan perekonomian karena penurunan harga
akan secara otomatis mendorong perekonomian kembali menuju kesempatan kerja
penuh karena penurunan tingkat harga dapat meningkatkan pendapatan.
·
Dampak Deflasi yang Medestabilisasikan jika penurunan tingkat harga medestabilisasikan,
maka kontraksi dalam jumlah uang beredar bisa menyebabkan penurunan pendapatan,
meskipun tanpa penurunan keseimbangan uang riil atau kenaikan tingkat bunga
nominal.
E. Dapatkah Depresi Besar Terjadi Lagi?
Kebanyakan ekonom percaya bahwa
kesalahan yang menyebabkan Depresi Besar tampaknya tidak akan terulang lagi.
Fed tampaknya tidak akan membiarkan jumlah uang beredar turun sampai
seperempatnya. Banyak ekonom percaya bahwa deflasi awal 1930an bertanggung
jawab atas betapa serius dan lamanya Depresi Besar. Deflasi yang berkepanjangan
hanya mungkin terjadi bila ada penurunan jumlah uang beredar. Kebijakan fiskal
1930an tidak hanya gagal membantu tetapi sesungguhnya juga semakin mengurangi
permintaan agregat.
Sebagian ekonom dewasa ini akan
menganjurkan kesetiaan yang kaku pada anggaran berimbang dalam menghadai
pengangguran besar- besaran. Banyak lembaga dewasa ini yang membantu mencegah
peristiwa tahun1930an itu terulang lagi. Misalnya sistem Asuransi Doposito
Federal membuat kebangkrutan bank tidak menyebar, pajak pendapatan menyebabkan
penurunan otomatis dalam pajak ketika pendapatan turun, sehinga mestabilkan
perekonomian.
Daftar Pustaka
Mankiw N.Gregory, 2003, Teori Makroekonomi, Erlangga,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar