JUMLAH UANG
BEREDAR DAN PERMINTAAN UANG
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Makroekonomika Pengantar Semester IV
Pengampu M.Wahyudin, Prof.Dr.
Oleh:
Kelompok VII
1. Astuti Widyaningsih (B100150019)
2. Dyah Retno W (B100150034)
3. Novela Sari A S (B100150327)
4. Hindun Tri A (B100150346)
5. Sonny Tri P (B100150348)
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
A.
Jumlah Uang Beredar
Jumlah uang beredar tidak hanya di tentukan oleh
kebijakan bank sentral, tetapi juga oleh prilaku rumah tangga (yang memegang
uang) dan bank (di mana uang di simpan). Kita mulai dengan mengingat bahwa
jumlah uang beredar meliputi mata uang di tangan publik dan deposito di
bank-bank yang bisa digunakan di rumah tangga untuk bertransaksi. Yaitu:
Jumlah Uang Beredar
= Mata Uang + Rekening Giro
Untuk memahami jumlah uang beredar, harus terlrbih dahulu
memahami interaksi antara mata uang dan rekening giro serta bagaimana Kebijakan
Fed mempengaruhi kedua komponen jumlah uang beredar.
1. Perbankan dengan
Cadangan 100 Persen
Bank hanya menerima deposito, menjadikan uang itu sebagai cadangan, dan
menyimpannya sampai pemiliknya menarik uang itu atau menulis cek. Sistem ini di
sebut perbankan dengan cadangan 100 persen (100
percrnt reserve banking).
Misalnya, sebelum pembentukan Firstbank, jumlah uang beredar adalah $1.000
dalam mata uang. Setelah pembentukan Firstbank, jumlah uang beredar adalah
rekening giro senilai $1.000. satu dolar yang didepositkan di bank menurunkan
mata uang sebesar $1 dan menaikan deposito sebesar $1, sehingga jumlah uang
beredar tetap sama. Jika bank memegang
cadangan 100 persen, sistem perbankan tidak mempengaruhi jumlah uang beredar.
2. Perbankan Cadangan
Fraksional
Perbankan cadangan fraksional yaitu sistem dimana bank hanya memegang
sebagian dari depositonya sebagai cadangan. Jadi
dalam perbankan sistem cadangan fraksional bank menciptakan uang.
Ingatlah bahwa meskipun sistem cadangan fraksional perbankan menciptakan
uang, namun tidak menciptakan kekayaan. Ketika meminjamkan sebagian dari
cadangannya, bank memberikan pada peminjam kemampuan untuk melakukan transaksi
dan karen itu meningkatkan jumlah uang beredar. Namun demikian, para peminjam
juga membuat obligasi utang ke bank, sehingga pinjaman itu tidak membuat mereka
lebih kaya. Dengan kata lain, penciptaan uang oleh sistem perbankan
meningkatkan likuiditas perekonomian, bukan kekayaan.
3. Model Jumlah Uang
Beredar
Model jumlah uang beredar di bawah cadangan fraksional perbankan. Model
tersebut memiliki tiga variabel eksogen:
·
Basis moneter (B) adalah jumlah dolar yang dipegang publik sebagai mata uang (C) dan oleh
bank sebagai cadangan (R). Basis moneter saldo secara langsung dikendalikan
Bank Sentral.
·
Rasio deposito-cadangan (rr) adalah bagian deposito yang bank cadangkan. Rasio
deposito-cadangan ditentukan oleh kebijakan bisnis bank dan UU perbakan.
·
Rasio deposito-uang kartal (cr) adalah jumlah uang kartal atau mata uang (C) yang
dipegang orang dalam bentuk rekening giro (D). Rasio deposito-uang kartal
mencerminkan preferensi rumah tangga terhadap bentuk mata uang yang akan mereka
pegang.
Perubahan dalam tiga variabel eksogen menyebabkan jumlah
uang beredar berubah.
1.
Jumlah uang beredar
adalah proporsional terhadap basis moneter. Jadi, kenaikan dalam basis moneter
meningkatkan jumlah uang beredar dalam persentase yang sama
2.
Semakin kecil rasio
deposito-cadangan, semakin besar pinjaman bank, dan semakin banyak bank
menciptakan uang dari setiap dolar yang dicadangkan. Kadi, penurunan dalam
rasio deposito-cadangan meningkatkan penggandaan uang dan jumlah uang beredar.
3.
Semakin kecil rasio
deposito-uang kartal, semakin sedikit dolar padaa basis moneter yang dipegang
publik, semakin besar cadangan, dan semakin bnayak uang yang bank ciptakan.
Jadi, penurunan dalam rasio deposito-uang kartal meningkatkan penggandaan uang
dan jumlah uang beredar.
4. Tiga Instrumen
Kebijakan Moneter
Bank sentral mempunyai tiga instrumen kebijakan moneter:
·
Operasi terbuka adalah pembelian dan penjualan obligasi pemerintah oleh bank sentral.
Operasi pasar terbuka adalah instrumen kebijakan yang paling sering digunakan
oleh bank sentral A.S. Contohnya bank sentral AS melakukan operasi pasar
terbuka di pasar obligasi New York hampir setiap pekan.
·
Persyaratan cadangan adalah peraturan bank sentral yang menuntut bank-bank untuk memiliki rasio
deposito-cadangan minimum. Perubahan-perubahan dalam persyaratan cadangan
paling jarang digunakan dari ketiga instrumen kebijakan bank sentral AS.
·
Tingkat diskonto adalah tingkat bunga yang dikenakan bank sentral ketika memberi pinjaman
kepada bank-bank. Jadi, penurunan tingkat diskonto meningkatkan basis moneter
dan jumlah uang beredar.
Meskipun tiga instrumen ini memberi bank sentral kekuatan
yang cukup besar untuk mempengaruhi jumlah uang beredar, namun bank sentral
tidak dapat mengendalikan jumlah uang beredar dengan sempurna. Jadi, jumlah
uang beredar kandang bergerak dengan cara yang tidak diinginkan oleh bank
sentral.
B.
Permintaan Uang
1. Teori Portofolio
dari Permintaan Uang
Teori permintaan
uang yang menekankan peran uang sebagai penyimpanan nilai di sebut teori
portofolio. Menurut teori ini, orang orang memegang uang sebagai bagian dari
portofolio aset mereka. Pada intinya, uang memberikan kombinasi resiko dan
pengembalian yang berbeda dibanding aset lain. Jadi, beberapa ekonom
menyarankan rumah tangga untuk memegang uang sebagai bagian dari portofolio
optimal mereka.
Teori portofolio
memprediksi bahwa permintaan uang seharusnya bergantung pada resiko dan
pengambaliannya yang diberikan oleh uang dan oleh berbagai aset selain uang
yang dimiliki rumah tangga, selain itu permintaan uang seharusnya juga
bergantung pada kekayaan.
Apakah terori
portofolio bermanfaat untuk mempelajari permintaan uang? Hal ini tergantung
pada ukurqn uang yang digunakan.
Para ekonom menyatakan
bahwa uang adalah aset yang dominan sebagai penyimpan nilai, uang muncul
bersama aset-aset lain yang selalu lebih baik.jadi, tidak optimal bagi
orang-orang untuk memegang uang sebagai bagian dari portofolio mereka, dan
teori portofolio tidak dapat menjelaskan permintaan terhadap bentuk uang yang
dominan.
Teori portofolio
merupakan teori permintaan uang yang lebih masuk akal jika kita mengadopsi
ukuran uang yang lebih luas (berbagai aset yang mendominasi mata uang dan
rekening cek).
2.
Teori Transaksi dari
Permintaan Uang
Teori permintaan
uang yang menekankan peran uang sebagai media pertukaran disebut teori
transaksi. Teori ini menyatakan bahwa uang adalah aset yang didominasi dan
menekankan bahwa orang memegang uang, tidak seperti aset-aset lainnya, untuk
melakukan pembelian. Teori ini menjelaskan dengan sangat baik mengapa orang
memegang ukuran uang yang sempit, seperti mata uang dan rekening cek, sebagai
lawan dari memegang aset yang mendominasi mereka, seperti rekening tabungan
atau Treasury bills.
Daftar Pustaka
Mankiw N.Gregory, 2003, Teori Makroekonomi, Erlangga,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar